Senin, 01 Juni 2009

Perkembangan TI dalam bidang Telekomunikasi

Dengan adanya konvergensi TI dengan teknologi telekomunikasi, membuat teknologi telah

menjadi segalanya bagi manusia, Teknologi komunikasi khususnya selular telah berkembang

pesat di Indonesia, hal ini dimungkinkan dengan penetrasi pasar yang besar terhadap

kebutuhan telekomunikasi khususnya yang sifatnya mobile, saat ini menurut statistic pengguna

selular di Indonesia telah mencapai angka sekitar 8 juta dengan.

Masyarakat Indonesia secara tidak langsung telah menggunakan teknologi informasi khussunya

dibidang komunikasi. Mobilitas dan trend mungkin yang menjadi factor utama dari suksesnya

teknologi ini, mobilitas merupakan keunggulan utama teknologi seluler dibandingkan dengan

telpon tetap. Setiap pelanggan dapat mengakses dimana saja., kapan pun ia berada,

Komunikasi suara, dewasa ini, tidak lagi hanya mengandalkan jaringan kabel yang besifat tetap

(fixed line), selain itu juga komunikasi tidak hanya suara namun juga data dan gambar yang

berujung pada multimedia.

Saat ini kita mengenal berbagai jenis perangkat komunikasi, seperti perangkat komunikasi

tetap (fixed phone), komunikasi bergerak terbatas (fixed mobile phone) dan komunikasi

bergerak selular (cellular mobile phone).

Sejarah Teknologi mobile

Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai

membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi

penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM (global system for mobile) datang

dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke

Indonesia seperti NMT (nordic mobile telephone) dan AMPS (advance mobile phone system).

Ketika di tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) datang ke

Indonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System)

menghilang. Lalu, muncul Satelindo sebagai pemenang, yang kemudian disusul oleh

Telkomsel. Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan perkembang bak jamur di musin

hujan, ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di spektrum frekuensi

dari pada teknologi NMT dan AMPS.

Sekarang, dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar

dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap.

Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai

membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi

penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM (global system for mobile) datang

dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke

Indonesia seperti NMT (nordic mobile telephone) dan AMPS (advance mobile phone system).

Ketika di tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) datang ke

Indonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System)

menghilang. Lalu, muncul Satelindo sebagai pemenang, yang kemudian disusul oleh

Telkomsel.

Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan perkembang bak jamur di musin hujan, ini

dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di spektrum frekuensi dari pada

teknologi NMT dan AMPS.

Sekarang, dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar

dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap. amun, sampai saat ini

telepon seluler masih merupakan barang mewah, tidak semua lapisan masyarakat bisa

menikmatinya. Tarifnya masih sangat tinggi dibandingkan dengan telepon tetap PSTN (public

switched telephone network), baik untuk komunikasi lokal maupun SLJJ (sambungan langsung

jarak jauh), ada yang mencapai Rp 4.500 per menit flat rate untuk komunikasi SLJJ.

Sedangkan teknologi CDMA pengenalan CDMA sudah dimulai sejak tiga tahun lalu ketika

Komselindo memperkenalkan CDMA-One. Hanya saja dengan berbagai alasan pengembangannya

kurang sukses. Saat ini, PT Telkom kembali memperkenalkan CDMA, tapi tidak lewat jalur

"bisnis selular" langsung, melainkan menggunakan CDMA untuk fix phone dengan produk dagang

bernama Telkomflexi.

Saat ini dengan TelkomFlexi, PT. Telkom menawarkan teknologi yang lebih baik dari teknologi

GSM sebelumnya dan dengan harga yang lebih murah. Sebenarnya kenapa tarif yang ditawarkan

oleh teknologi ini lebih murah karena Telkomflexi berbasis pada teknologi Wirelless Local-Code

Division Multiple Access (WLL-CDMA) tidak saja karena fleksibilitas sebuah fix phone, tapi yang

paling utama adalah struktur tarif yang katanya jauh lebih murah karena tidak dibebankan

biaya airtimenya.

Aplikasi teknologi

Ada beberapa teknologi tanpa kabel untuk teknologi selular ini, diantaranya adalah

CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi spread-spectrum untuk

mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini

asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih baik

daripada channel atau frekuensi RF

AMPS (Advanced Mobil Phone Service) merupakan teknologi analog yang menggunakan FDMA

(Frequency Division Multiple Access) untuk membagi-bagi bandwith radio yang tersedia ke pada

sejumlah channel diskrit yang tetap. Dengan AMPS, bandwith 1,25 MHz yang diberikan untuk

penggunaan selular dibagi menjadi channel dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya dapat

melayani satu subscriber pada satu waktu. Satu subscriber mengakses sebuah channel maka

tidak satupun subscriber lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertam,a

itu berhenti atau handed-off ke base station lainnya.

TDMA (Time Division Multiple Data), merupakan sebuah teknologi digital, sama halnya yaitu

dengan membagi-bagi spektrum yang tersedia kepada sejumlah channel diskrit yang tetap,

meskipun masing-masing channel merepresentasikan time slot yang tetap daripada band

frekunesi yang tetap. Sebagai contoh yang mengimplementasikan teknologi TDMA adalah GSM,

yang membagi carriers berlebar 2300 KHz menjadi delapan time-division channel. GSM (global

sistem for mobile) adalah teknologi yang berbasis TDMA

UMTS (Universal Mobile Telecomunication Access) merupakan salah sistem generasi ketiga

yang dikembangkan di Eropa. dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2

Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai

dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika

tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit.

Frekeunsi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita

tersebut akan digunakan oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas

yang besar pada UMTS.

Teknologi Flexy ?

Saat ini teknologi CDMA sedang hangat dibicarakan, khususnya dengan masuknya PT. TELKOM

dengan produk TelkomFlexi-nya, Lalu pertanyaan mendasar kenapa teknologi ini lebih murah

dari teknoogi GSM sebelumnya.

Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA merupakan standar teknologi seluler digital,

hanya bedanya GSM dikembangkan oleh Negara-negara eropa dan bersifat ‘open source’,

sedangkan CDMA dari kubu Amerika dan Jepang. Yang perlu diperhatikan bahwa teknologi GSM

dan CDMA berasal dari jalur yang berbeda, sehingga perkembangan ke generasi 2,5G dan 3G

berikutnya akan berbeda terus. Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interfensi, dan

sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spectrum frekuensi secara bersama

karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.

Ponsel CDMA ada dua jenis tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus deprogram oleh

petugas operatoryang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA yang dilengkapi dengan RUIM

(Removal User Identification Module) atau dalam istilah GSM dikenal dengan SIM Card. Ada

sejumlah kelebihan yang ditawarkan CDMA. misalnya, komunikasi selular tidak lagi rawan

radiasi, tidak lagi seperti suara robot, tidak terputus-putus.

sistem CDMA dinilai lebih advance dibanding sistem selular digital yang sudah ada FSN mampu

memberikan suara alami yang lebih sempurna dibandingkan dengan sistem selular digital yang

sudah ada. serta power output yang sangat rendah yakni 0,2 watt (bandingkan dengan sistem

GSM) yang menggunakan 1,5 - 3 watt, menjadikan batere sistem CDMA lebih tahan lama.

Intinya beban biaya pada Telkomflexi bisa lebih murah karena customer tidak dibebankan biaya

airtime yang selama ini menjerat pengguna GSM.

Biaya relatif hemat karena penghitungannya dilakukan secara real time yakni pulsa dihitung per

detik, tanpa pembulatan seperti halnya penghitungan pulsa GSM yang selama ini berlaku.

Namu ada juga teknologi CDMA yang perhitungan tarifnya sama bahkan lebih dari GSM namun

juga kemampuan baik dari sisi content dan transfer data multimedia lebih unggul (fren dari

mobile8).

Feature teknologi CDMA

Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interferensi. Di samping itu, sejumlah pelanggan

dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum frekuensi secara bersamaan karena

mempergunakan teknik pengkodean yang tidak bisa dilakukan pada teknologi GSM.

Kapasitas yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih banyak panggilan yang simultan per channel

dibanding sistem yang ada. Sistem CDMA menawarkan peningkatan kapasitas melebihi sistem

AMPS analog sebaik teknologi selular digital lainnya. CDMA menghasilkan sebuah skema spreadspectrum

yang secara acak menyediakan bandwith 1.250 KHz yang tersedia untuk masingmasing

pemanggil 9600 bps bit rate.

Meningkatkan call security.

Keamanan menjadi sifat dari pendekatan spread spectrum CDMA, dan kenytaannya teknologi ini

pertama dibangun untuk menyediakan komunikasi yang aman bagi militer.

Mereduksi derau dan interferensi lainnya.

CDMA menaikkan rasio signal-to-noise, karena lebarnya bandwith yang tersedia untuk pesan.

Efisinsi daya dengan cara memperpanjang daya hidup baterai telepon

Salah satu karakteristik CDMAadalah kontrol power sebuah usaha untuk memperbesar kapasitas

panggilan dengan memepertahankan kekonstanan level daya yang diterima dari pemanggil

bergerak pada base station.

Fasilitas kordinasi seluruh frekuensi melalui base-station base station.

Sistem CDMA menyediakan soft hand-off dari satu base-station ke lainnya sebagai sebuah

roaming telepon bergrak dari sel ke sel,melakukan soft handoff mengingat semua sistim

menggunakanfrekuensi yang sama.

Fungsi spread-spectrum dan power-control yang memperbesar kapasitas panggil CDMA

mengakibatkan bandwith yang cukup untuk bermacam-macam layanan data multimedia, dan

skema soft hand-off menjamin tidak hilangnya data.

· Meningkatkan kualitas suara

· Memperbaiki karakteristik cakupan yang dapat menurunkan jumlah sel.

· Meningkatkan privacy dan security.

· Menyederhanakan perencanaan sistim

· Memerlukan daya pancar yang lebih rendah, sehingga waktu bicara ponseldapat lebih lama.

· Mengurangi interferensi pada sistim lain

· Lebih tahan terhadap multipath.

· Dapat dioperasikan bersamaan dengan teknologi lain (misal AMPS).

Teknologi masa depan CDMA

Wideband CDMA dan Broadband CDMA sebagai WLL (Wireless Local Loap) sengai teknologi

andalan masa depan dari CDMA, didesain untuk menyediakan layanan fixed dan mobiile yang

dikoneksikan dengan PSTN dari layanan POTS (Plain Old Telephone Service) ke features features selanjutnya seperti ISDN dan bandwidth on demand. Service-service akan termasuk

voice, high speed fax, data dan multimedia, termasuk juga video. Teknologi ini memungkinkan

aplikasi ISDN ke desktop fixed wiireless dan mobile wireless. Keuntungan utama dari solusi

Broadband CDMA adalah flexibilitas. Sistem CDMA menyediakan untuk aplikasi komunikasi pada

skala besar dan kecil dengan cost efektif yang diperhitungkan. Untuk bisnis selanjutnya dapat

menyediakan service voice dan ISDN data, seperti fax, email dan high speed internet access.

Ketika sistem Broadband CDMA dapat ditambah dengan mudah dan cepat ke jaringan existing

tanpa delay dan gangguan daripada instalasi kabel telepon. Koneksi ke jaringan LAN untuk

email dan sharing resources sperti printer dan mesin fax dapat dikonfigurasi dengan mudah.

Perbedaan mendasar teknologi GSM dan CDMA

Perbedaan mendasar dari teknologi CDMA adalah sistem modulasinya. Modulasi CDMA

merupakan kombinasi FDMA (Frekuensi Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division

Multiple Access). Pada teknologi FDMA, 1 kanal frekuensi melayani 1 sirkuit pada satu waktu,

sedangkan pada TDMA, 1 kanal frekuensi dipakai oleh beberapa pengguna dengan cara slot

waktu yang berbeda.

Pada CDMA beberapa pengguna bisa dilayani pada waktu bersamaan dan frekuensi yang sama,

dimana pembedaan satu dengan lainnya ada pada sistem coding-nya, sehingga penggunaan

spektrum frekuensinya teknologi CDMA sangat efisien.

Kelebihan yang ditawarkan CDMA antara lain kualitas suara dan data, harga atau tarif yang

lebih murah, investasi yang lebih kecil, dan keamanan dalam berkomunikasi (tidak mudah

disadap).

Teknologi GSM dengan GPRS nya akan terlibas dengan content pada CDMA karena keterbatasan

akan lebar data dan aplikasi multimedia pada teknologi GSM.

Kelebihan teknologi berbasis GSM diindonesia adalah coverage yanga luas dan roaming jelajah

yang sangat luas baik dalam negeri bahkan seluruh dunia, sedangkan CDMA dengan telkomflexi

masih sangat terbatas.

CDMA menggantikan dominasi GSM ?

Dalam serbuan iklan dan janji yang diberikan oleh Telkomflexi membuat Pihak operator selular

khawatir ketar ketir, lalu membuat masyarakat penasaran dengan adanya promosi bahwa

Telkomflexi berbasis teknologi Wireless Local Loap-Code Division Multiple Access (WLL-CDMA)

tidak saja karena fleksibilitas sebuah fix phone, tapi yang paling utama adalah struktur tarif

yang katanya jauh lebih murah.

Jika selama ini pemakai ponsel GSM biasanya harus membayar biaya percakapan lokal dengan

dasar tarif airtime plus pulsa sebesar Rp. 425/menit untuk kartu pasca-bayar dan kurang lebih

Rp. 1.000/ menit untuk kartu pra-bayar, maka jika mempergunakan ponsel dengan basis CDMA

hanya ditarik biaya tarif telepon rumah yang bersifat lokal.

Hanya saja, dalam masalah tarif ini banyak orang terjebak oleh pemahaman bahwa "karena

teknologi CDMA-nya" tarif telepon bisa jadi tarif lokal dan murah. Padahal, apakah berteknologi

CDMA atau GSM, tarif tidak punya hubungan langsung karena masalah tarif merupakan produk

dari sebuah regulasi, baik yang dibuat pemerintah atau operator.

Para operator selular (GSM) boleh saja ketar-ketir dan mencurigai kehadiran Telkomflexi

sebagai ancaman serius. Namun jika kita tinjau struktur tarif para operator selular seperti

pembebasan biaya incoming roaming, flate-rate, zona extra luas dan tarif single POC

sebenarnya telah menggerogoti porsi PT Telkom.

Struktur tersebut merupakan senjata pamungkas bagi para operator selular untuk tetap

mempertahankan diri dari ancaman kehadiran Telkomflexi.

Lagi pula para pemegang lisensi CDMA fixed wireless seperti PT Telkom dan PT Indosat adalah

pemegang saham mayoritas di operator GSM, sehingga tampaknya keduanya tidak ingin

mematikan mesin uangnya sendiri sebagai operator selular.

1 komentar: